Setiap apa yang terjadi mengandung hikmah bagi setiap orang yang mau melihatnya lebih bijak. Karena bersama kesedihan terdapat kebahagiaan.

Kamis, 27 Desember 2012

Menjemput Bidadari



Bismillahirrohmaanirrohiim.

Assalamu’alaykum Wr. Wb.

Teruntuk bidadari surgaku yang kini masih dirahasiakan-Nya, bidadari bagi anak-anakku kelak, wanita yang akan menjadi madrasah peradaban bagi anak-anak kita, dan juga yang akan menjadi anak bagi ibuku kelak.
Rindu dalam hatiku untuk bertemu sudah menggebu. Aku ingin segera bertemu dirimu, di dalam naungan dan mahligai cinta-Nya. Menjalani hidup dan tumbuh bersama, saling menyempurnakan separuh agama yang begitu indah ini. Saling mendukung dalam dakwah dan perjuangan agama ini.

Mungkin aku bukanlah laki-laki terbaik di dunia ini. Bukanpula pria rupawan yang bisa fisiknya kau banggakan. Dan aku juga tidaklah hartawan. Namun aku ingin berkata padamu nanti, sebelum akad terucap, bahwa aku ini hanyalah pria yang akan terus berusaha membuat dirimu dan serta anak-anak kita bahagia.

Aku tidak mau berjanji banyak kepadamu. Menjanjikan kehidupan setelah kita menikah akan mudah, menjanjikan dirimu akan mendapat tempat tinggal yang mewah, aku hanya bisa berjanji kepadamu untuk terus berusaha memuliakanmu sebagai hadiah indah yang Allah amanahkan untukku. Berusaha menjadi suami yang baik untuk kamu dan ayah yang baik bagi anak-anak nanti. Menjadi satu alasanmu untuk tersenyum di kala pagi, dan mnejadi penghapus air matamu di kala sedih.

Teruntuk dirimu yang dengan kuasa-Nya engkau dilahirkan untuk menemani diriku, Allah memisahkan kita, merahasiakan siapa dirimu dariku, dan merahasiakan diriku darimu, agar kau dan aku berjuang untuk saling menemukan. Entah kau jauh dariku, ataupun engkau berada di sekitarku. Percayalah bahwa ini semua akan menjadi indah ketika kita bertemu, rindu yang selama ini harus kita tutup jauh di dalam qalbu. Di saat rindu itu muncul, kita hanya bisa saling mendoakan di dalam sujud malam itu.

Aku sungguh ingin segera menjemput dirimu. Meski tubuh ini harus menanggung lelah yang menderu, tak mengapa karena itu sebanding dengan apa yang akan Allah berikan untuk diriku. Seorang bidadari, dirimu.

2 komentar: