Setiap apa yang terjadi mengandung hikmah bagi setiap orang yang mau melihatnya lebih bijak. Karena bersama kesedihan terdapat kebahagiaan.

Minggu, 19 Agustus 2012

Bijak Memilih Idola

1. Idola, atau idol dalam bahasa inggris memiliki arti yang disembah atau bisa dibilang yang menjadi panutan

2. Oleh karna itu ketika seseorang mengidolakan suatu hal, maka dia akan menjadikan hal itu sebagai panutannya

3. Ketika mengidolakan sesuatu tanpa kita sadari muncul juga perasaan mencintai, sehingga marah jika ada cibiran tentang idolanya

4. Generasi remaja muslim zaman sekarang mengalami krisis identitas, sehingga mencari idola untuk panutan, kadang salah idola

5. Ingin jadi seperti siapa? | boyband ini, artis ini, aktor ini | kenapa? | karna dia keren, cantik, bla bla | bukan karna dia bertaqwa? -,-

6. Idolakan orang yang bertaqwa pada Allah, yaitu Rasul dan ummat muslim lainnya, bukan idolakan yang membuat kita jauh dari Allah

7. Generasi muslim yang sekarang ada baiknya menjadikan Ummar bin Khattab sebagai panutan, bukannya boyband/girlband -,-

8. Islam tidak melarang untuk mengidolakan siapapun, asal idolanya itu membawa kepada ketaqwaan

9. Dan islam sudah memberikan dan mencontohkan untuk mengidolakan Rasulullah SAW, karna beliau adalah uswatun hasanah

10. Karna Rasulullah adalah suri tauladan yang baik dan juga menjadi panutan yang baik menuju ketaqwaan

11. Sangat disayangkan ketika seorang anak kecil ditanya siapa idolamu, maka jawabannya boyband ini, girlband itu

12. Dan bahkan mereka hapal biografi, kesukaan idolanya itu, namun ketika ditanya siapa itu Saad bin Abi Waqas, nihil

13. Padahal lihatlah apa yang dilakukan idol-idola mereka itu? Mengumbar aurat, khalwat, hidup bebas dan hedonis, contoh tidak baik

14. Ya memang disayangkan banyak bertebaran idola, namun idolanya jauh dari membawa taqwa, padahal banyak yang krisis identitas

15. Terutama bagi yang masih mencari jati dirinya, mereka memilih idola yang justu membuat mereka jauh dari tujuan

16. Padahal jati diri sesungguhnya adalah pemuda muslim yang menjadi pilar kebangkitan islam

17. Bisa kita lihat beberapa waktu artis A disambut penuh euforia terbebas dari penjara karna tindakan yang salah

18. Dengar-dengar juga sampai ada yang jual motor hanya untuk melihat artisnya itu keluar tahanan, agak berlebihan

19. Atau saat boyband S berkunjung, ada yang sampai menangis karna tidak bisa bertemu, menangiskah ketika tau pengorbanan Rasulullah?

20. Tidak salah jika mengidolakan seseorang, namun alangkah baiknya tidak terlalu berlebihan kecuali idolanya itu taqwa

21. Ketika di Akhirat nanti, kita akan dibangkitkan bersama orang yang kita cintai atau idolakan, nah kalo idolanya engga taqwa, gimana? :/

22. Idolanya Tuhannya beda, imannya beda, dan kita dibangkitkan bersama mereka, dan karna itu masuk neraka, sayang sekali

23. Jika kita mau merenung, kurang apa sih Rasulullah? Sehingga kita mencari idola lain, manusia terbaik dan paling mulia yang tak tergantikan

24.  Dan tidak ada ruginya kita mengidolakan sang penyampai risalah islam itu, utusan Allah yang mulia

25. Ingin idola yang lembut hatinya? Idolakanlah Abu Bakar Ash-Shiddiq yang lembut hatinya, bahkan bisa menangis ketika tilawah

26. Idolakan orang yang kuat dan tegas? Ada Ummar bin Khattab, yang tegas dan kuat baik fisik maupun imannya, syaithan pun takut

27. Suka dengan idola yang dermawan dan tidak kikir? Kita bisa idolakan Utsman bin Affan

28. Dan ada juga Ali bin Abi Thalib yang terkenal akan sikapnya yang santun dan pemalu, bahkan malaikatpun malu padanya

29. Suka dengan taktik dan pribadi cerdik? Idolakan "Syaifullah" Khalid bin Walid, bergelar Pedang Allah

30. Dan masih banyak lagi tokoh sahabat Rasul yang bisa kita jadikan idola, dengan kelebihannya masing-masing, ya kan?

31. Bahkan jika kita inginkan panutan yang tampan, cerdas, baik hati, akhlak santun, lah bisa dibilang, tak lain, Rasulullah SAW

32. Kenapa kita tidak bisa mengidolakan atau mau mengidolakan beliau-beliau? Karna kita kurang membaca sirahnya

33. Kalau saja kita mau menyempatkan waktu mendalami sirah beliau-beliau, niscaya kita akan takjub padanya

34. Kisah perjuangan yang mengundang decak kagu, cerita persahabatan yang indah, penjagaan cinta yang tentunya berkah

35. Tugas kita apa sekarang? Yuk kita coba idolakan orang-orang bertaqwa seperti para sahabat, kita pahami sirah mereka

36. Ajak pula teman-teman kita agar mengagumi dan mencintai para pejuang islam, seperti Muhammad Al-Fatih, sebaik-baik komandan perang

37. PR kita apa? ketika menjadi orang tua, kenalkan anak-anak kita kepada tokoh-tokoh islam, jangan biarkan mereka menjadi salah idola

38. sekian kultwitnya, sekarang, siapa idolamu? saya, Rasul, dan Ummar bin Khattab, karna saya suka ketegasan :)

Rabu, 15 Agustus 2012

Siap dan serius? menikah lah bukan pacaran!

1. "emang pacaran dalam Islam nggak boleh ya?" | iya, Rasul melarang segala jenis khalwat (berdua-duaan) yg bukan mahram, termasuk pacaran
2. "walaupun beda negara? LDR gitu" | mau beda negara, mau beda alam, mau beda dunia, mau LDR mau tetangga, tetep aja haram
3. "kan pacarannya nggak ngapa-ngapain?" | nggak ngapa-ngapain aja dapet dosa, rugi kan? mendingan nggak usahlah
4. "tapi kan kita punya perasaan" | so? punya perasaan nggak buat kamu boleh melanggar hukum Allah yang kasi kamu perasaan
5. "kalo pacarannya bikin positif?" | positif hamil maksudnya?
6. "hehe.. jangan suudzann, maksudnya bersamanya bikin rajin shalat geto" | shalatmu untuk Allah atau untuk pacar? pernah denger ikhlas?
7. "nggak, maksudnya kita, dia kan ber-amar ma'ruf.." | halah, dusta, mana ada kema'rufan dalam membangkang aturan Allah :)
8. "kalo orangtua udah restui?" | mau orangtua restui, mau orangutan, tetep aja pacaran maksiat
9. "katanya ridha Allah bersama ridha ortu?" | wkwk.. ngawur, dalam taat pada Allah iya, dalam maksiat? masak ortu lebih tau dari Allah?
10. "jadi nggak boleh nih? kl dikit aja gimana?" | eee.. nawar, emang ini toko besi kulakan?
11. "terus solusinya gimana? kan Allah ciptakan rasa cinta?" | nikah, itu solusi dan baru namanya serius
12. "yaa.. saya kan masih belum cukup umur" | sudah tau belum niat nikah, kenapa malah mulai pacaran?
13. "pacaran kan enak, nikmat" | iya, nikmat bagi lelaki, bagimu penyesalan penuh airmata nanti
14. "pacar saya udah bilang dia serius sih, 6 tahun lagi baru dia lamar saya" | itu mah nggak serius, sama aja teken kontrak unt sengsara
15. "pacar sy bilang nunggu sampe punya rumah baru lamar" | itu agen properti atau calon suami? nggak serius banget
16. "pacar sy bilang nikahnya nanti kalo udah cukup duit" | alasan klise, itulah yg cowok katakan untuk tunjukkin betapa nggak komit dia
17. "pacar sy bilang mau nikah tapi tunggu saudaranya nikah dulu" | ya tunda aja hubungannya sampe saudaranya nikah
18. "pacar sy bilang dia siap, tapi nunggu lulus" | alasan yang paling menunjukkan ketidakseriusan, nggak siap tu namanya
19. "pacar sy siap ketemu ortu sy sekarang juga, tapi sy yg belum siap" | cape deeh (=_=);
20. "ya udah, kakak-adik aja ya?" | wkwk.. maksa banget sih mau maksiat? giliran suruh shalat aja banyak alasan
21. "terus yang serius itu yang gimana?" | yang berani datangi wali-mu, dan dapet restu wali-mu dan menikahimu segera
22. "iya, sy udah putusin pacar, dia mau bunuh diri katanya" | tuh, tau kan mental lelaki pacaran, suruh nguras laut aja lelaki begitu
23. hal terserius yang bisa dilakukan yg belum siap adalah memantaskan diri | bukan justru mengobral diri
24. pahami agama, kaji Islam, perjuangkan Islam sebagai persiapan, itu baru serius | agar pantas dirimu jadi pasangan dan ortu yg baik
25. cinta ada masanya, pantaskan diri untuknya | bukan dengan pacaran, baku syahwat pake badan
26. kl siap walau nikahnya harus besok, barulah ta'aruf | karena ta'aruf bukan mainan bagi yg belum siap
27. jadi serius bagi yg sudah siap adl dengan nikah | sementara serius bagi yg belum siap adl mendekat dan taat pada Allah | kelir?!

Jadi Ikhwan Jangan Cengeng

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Dikasih amanah pura-pura batuk..
Nyebutin satu persatu kerjaan biar dikira sibuk..
Afwan ane sakit.. Afwan PR ane numpuk..
Afwan ane banyak kerjaan, kalo nggak selesai
bisa dituntut..
Afwan ane ngurus anu ngurus itu jadinya suntuk..
Terus dakwah gimana? digebuk?
Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Abis nonton film palestina semangat membara..
Eh pas disuruh jadi mentor pergi entah kemana..
Semangat jadi penontonnya luar biasa..
Tapi nggak siap jadi pemainnya.. yang diartikan
sama dengan hidup sengsara..
Enak ya bisa milih-milih yang enaknya aja..
Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Ilmu nggak seberapa hebat..
Udah mengatai Ustadz..
Nyadar diri woi lu tuh lulusan pesantren kilat..
Baca qur'an tajwid masih perlu banyak ralat..
Lho kok udah berani nuduh ustadz..
Semoga tuh otaknya dikasih sehat..

Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Status facebook tiap menit ganti..
Isinya tentang isi hati..
Buka-bukaan ngincer si wati..
Nunjukkin diri kalau lagi patah hati..
Minta komen buat dikuatin biar gak mati bunuh
diri..
Duh duh.. status kok bikin ruhiyah mati..
Dikemanakan materi yang ustadz sampaikan
tadi 
Jadi Ikhwan jangan cengeng..
Bangga disebut ikhwan.. hati jadi wah..
Tapi jarang banget yang namanya tilawah..
Yang ada sering baca komik naruto di depan
sawah..
Hidup sekarang jadinya agak mewah..
Hidup mewah emang sah..
Tapi..
 kesederhanaan yang dulu berakhir sudah?

Senin, 13 Agustus 2012

Muliakan Dirimu, Ukhti.

1. Cantik dan anggun itu bukan dinilai pakaian yang seksi mengumbar aurat dan mahal. Tapi dari seberapa terjaganya hijab diri.

2. Akhwat fillah, berkerudung saja belum cukup jika belum syar'i. Ulurkan hijab menutupi tubuhmu, jangan ketatkan pakaianmu.

3. Cantikmu, elok tubuhmu akan mendatangkan mudharat bagimu jika kau mengumbarnya, jangan bahayakan dirimu, dunia-Akhirat.

4. Ketahuilah lelaki mungkin suka melihatmu mengumbar aurat, karna syaithan, bukan karna perasaan. Senangkah kau dipuji syaithan?

5. Kalopun para ikhwan memuji, bukanlah karna parasmu, namun akhlak dan agamamu. Itupun tidak terang-terangan di hadapanmu.

6. Jika kau sudah berhijab, perbaiki akhlakmu. Karna hijab dan akhlak adalah dua sisi koin tak terpisahkan.

7. Ukhti, hijabkan dirimu, perhalus akhlakmu, indahkan lisanmu, maka bidadari surgapun akan cemburu kepadamu

8. Allah memberimu kemuliaan, hal berharga, ada baiknya engkau jaga, bukan memamerkannya, bukankah itu sikap sombong?

9. Berhijab merupakan aplikasi rasa syukur dirimu atas kemuliaan dan berharganya dirimu, dan Allah akan menambah nikmat-Nya.

10. Wanita itu berlian. Indah, berharga, tak ternilai. Namun sekali tergores akan jatuh harganya, dan goresan permanen. Jaga hijabmu.

11. Hal berharga akan dijaga dan rahasia. Tidak seperti kerikil yang terserak dimana-mana. Bisa diambil dan dilempar siapa saja.

12. Maka jadikanlah dirimu laiknya berlian, bukan seperti kerikil.

13. Berhijab mungkin menutup, namun sebetulnya ia membuka. Membuka keberkahan, membuka ridho Allah dalam hidupmu.

14. Tulus dari hati, kami mengajak ukhti fillah yang belum berhijab agar segera berhijab, bukan karna paksaan, namun memang itu kebenaran.

15. Ingin dicemburu bidadari atau ingin syaithan yang memuji? Your life, your choice. Namun setiap pilihan menghasilkan konsekuensi.

16. 

Minggu, 12 Agustus 2012

Ikrarku Pada-Mu 2


                Bagi sobat yang baru membaca artikel ini, ada baiknya membaca dari awal cerita yang ada di “Ikrarku Pada-Mu 1”, agar tahu jalan ceritanya J
                Setelah berikrar kepada Allah dengan janji bahwa saya tidak akan pacaran sampai saatnya menikah nanti. Awalnya saya pikir sudah selesai begitu saja, dan saya tinggal menjalani hidup dengan tenang dan indah tanpa namanya makhluk merepotkan bernama “pacar”, ternyata dugaan saya salah. Beberapa bulan setelah saya berikrar itu, secara tidak sengaja saya kenal dengan seorang wanita, umurnya di bawah saya, berkerudung, dan bisa dibilang lumayan cantik. Awalnya karna dia menjadi friends facebook saya, namun saya tidak mengenalnya, akhirnya saya menanyakan siapa dia. Beberapa chat dan wall berlanjut karna berkenalan, akhirnya terjadi komunikasi via sms, lambat laun muncul perasaan nyaman dan suka. Berlanjut menjadi pertemuan, dan ternyata perasan itu semakin menguasai. Dan hal itu bukan terjadi dari satu pihak, si wanita juga merasakan hal yang sama, dia juga menyukai saya. Indah jatuh cinta, namun sebetulnya akan menjadi sebuah dilema.
                Singkat cerita, di suatu senja, kami melakukan komunikasi seperti biasa melalui pesan singkat. Hingga akhirnya awal dilema pun bermula, wanita itu mengutarakan perasaannya pada saya. Terkejut? Iya. Senang? Saya senang karna tidak bertepuk sebelah tangan. Gusar? Ya, sangat gusar, takut dan galau saat itu. Kenapa saya harus galau ketika ada orang yang kita sukai menyatakan perasaan yang sama kepada kita, bisa menjadi pacarnya. Satu alasan, karna ikrarku pada-Nya, janji saya kepada Allah untuk tidak berpacaran lagi sampai saatnya menikah. Saya berpikir keputusan mana yang saya harus ambil? Menerimanya dan menjadi kekasihnya namun mengingkari janji pada Allah? Atau justru tetap teguh pada prinsip meskipun harus kehilangannya? Beberapa waktu saya menimbang, cukup bimbang. Hingga akhirnya saya memutuskan untuk tetap teguh pada prinsip, dengan alasan bahwa jika saya memilih untuk tetap teguh pada janji sama Allah, niscaya Dia akan memberikan yang terbaik. Dan betul saja, wanita itu akhirnya pergi dan tidak beberapa waktu kemudian wanita itu memiliki hubungan dengan pria lain. Sakit mengetahuinya, namun saya lega dan meyakinkan bahwa inilah anjuran Allah yang terbaik.
Selang beberapa hari kemudian, Allah kembali “berbicara” kembali kepada saya melalui kitab suci-Nya ketika saya tilawah harian, yang begini bunyinya,

“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, “kami telah beriman,” dan mereka tidak diuji?” (Q.S Al-Ankabut : 2)

                Dan saya pun tersadar, peristiwa dilematis yang terjadi adalah semata-mata Allah ingin menguji kesungguhan niat dan jani saya kepada-Nya, ya, saya diuji seperti firman-Nya di atas. Oleh karna itu untuk sobat yang sedang memilih jalan untuk ta’aruf dan berjanji kepada-Nya untuk tidak berpacaran, dan datang seseorang yang sepertinya “terlihat” tepat namun mengajak untuk maksiat (berpacaran) percayalah, itu adalah ujian dari Allah, untuk menguji kesungguhanmu. Dan saya yakin sobat semua bisa melaluinya, karna saya bisa, maka kamu juga bisa ;)

Kamis, 09 Agustus 2012

Ikrarku pada-Mu 1



                Mungkin teman-teman ditwitter khususnya sahabat-sahabat #LOVERSH tahu saya begitu menolak yang namanya “PACARAN”, tapi sepertinya belum semua tahu kenapa saya begitu menolaknya. Beginilah ceritanya J
                Dulu saya pernah khilaf (berpacaran) karna masih minimnya pemahaman agama dan pergaulan sekitar yang mendukung saya untuk itu. Tapi alhamdulillah setelah menemukan hidayah dari Allah SWT, meskipun sedikit menyakitkan, saya bisa move on (cara move on bisa dibaca di artikel saya “How To Move On”). Oke, bukan itu yang ingin saya ceritakan sebetulnya hehe :D
Ini adalah satu bagian perjalanan saya menjadi seorang ikhwan yang ingin meraih cinta yang halal. Kisah perjanjian saya dengan Sang Maha Cinta. Beberapa tahun yang lalu setelah saya putus dengan sangat menyakitkan, saya memutuskan untuk tidak lagi berpacaran, kecuali setelah menikah. Awalnya saya ragu, apakah mungkin bisa? Dan alasan apa saya harus menolak dan tetap bersikukuh untuk istiqomah menjaga diri sampai halal? Saya terus mencari alasan yang kuat agar saya bisa memiliki pegangan jika saya goyah. Saya kaji baik-buruk pacaran, baik secara umum maupun syariat, namun hati saya belum mantap. Hingga suatau maghrib ketika tilawah qur’an, sampailah saya pada ayat yang sampai saat ini menjadi prinsip saya,

                “Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula)...” (Q.S an-Nuur:26)

                Saya begitu tersentuh dan tersadar, inilah alasan saya kenapa harus menjaga diri sampai akad nanti, sampai halal nanti, karena saya menginginkan jodoh dan pasangan yang nantinya baik dan begitu indah akhlaknya. Allah hanya akan memberikan hamba-Nya yang baik untuk dinikahi jika kita adalah orang yang pantas untuk mendapatkannya. Jika kita ingin mendapatkan jodoh yang sholih/ah, sudah pasti kita harus menjadi sholih/ah pula. Ya, itulah alasannya, jodoh itu bukan soal mencari kriteria yang kita inginkan, namun bagaimana menjadi seperti kriteria yang kita inginkan. Karena tidak adil rasanya jika kita berdoa kepada Allah agar diberi jodoh yang baik, sholih/ah, dan sifat-sifat terpuji lainnya, namun kita tidak memperbaiki diri kita. Akhirnya sejak malam itu, saya berikrar langsung kepada Allah, saya berjanji pada Allah, “Ya Allah, Engkau sebagai saksi janjiku, Engkau Yang Maha Mendengar, dengarlah janjiku! Mulai detik ini, aku TIDAK AKAN pacaran lagi hingga tiba yang halal bagiku.”
                Begitulah awal mula saya meyakinkan diri untuk ta’aruf. Dan alhamdulillah sampai saat ini (semoga seterusnya) sesuai janji saya kepada-Nya, saya tidak pacaran (semoga yang membaca juga ^_^) Namun ternyata, hal itu belum berhenti sampai sini saja, ada satu peristiwa penting lagi setelahnya, mau tau lanjutannya? Tunggu ditulisan saya berikutnya :D

Kamis, 02 Agustus 2012

How To Move On

1. pertama-tama, tentu aja niatkan untuk bangkit atau move on, jangan cuma niat! tapi niat yang kuat dan mantap!

2. Sudah mantap? oke lanjut, jangan terlalu memaksakan untuk melupakan hal yang menyakiti kita itu let it flow.  

3. Karna faktanya, semakin kita berusaha untuk melupakan, malah semakin keingat dengan hal tadi, betul ga?  

4. Lalu gimana cara melupakannya? isi waktu kita dengan kegiatan yang berpositif! kalo lagi terpuruk itu pasti rasanya kesel.

5. nah jadikan rasa kesal itu "dendam positif", salurkan rasa kesal kita pada hal yang bermanfaat.  

6. kebanyakan dari kita salah dalam menyalurkan rasa sakit, kesal dsb dengan mojok dan nangis ga keruan.  

7. Ya, pastikan tidak banyak waktumu yang kosong yang membuatmu teringat-ingat lagi hal menyakitkan itu.  

8. Jauhi hal-hal yang berhubungan dengan hal yang membuatmu sakit hati, karna akan membuatmu ingat kembali.  

9. Tingkatkan lagi juga ibadah kita, karna semakin dekat dengan Allah, semakin tenang hati kita.  

10. Fokuskan saja semua pikiranmu untuk membahagiakan keluarga, dirimu, dan meraih cita-citamu.  

11. Oh ya lupa, ini move on untuk tidak pacaran lagi loh ya hehe, karna kalo pacaran lagi bukan move on.  

12. Bergaul dengan orang-orang yang satu prinsip dengan kamu, biar kamu engga teracuni lagi untuk "terjatuh".  

13. Libatkan dirimu dalam kegiatan bermanfaat. datang ke pengajian, ikut kegiatan sosial, pokoknya sibukkan diri!  

14. Oh ya, jangan dengerin lagu-lagu galau, atau baca hal-hal berbau ga to the lau, bikin kamu susah move on.  

15. isi hati kamu dengan cinta-Nya, caranya? banyakin ibadah dan beramal *seperti dipoin sebelumnya*  

16. don't give up! awalnya sih emang susah, tapi kalo dibiasain terus menerus pasti jadi mudah, saya juga dulu gitu.  

17. Jika terasa susah, jangan berkata "ah gue engga bisa move on" <-- salah besar nih, jdi sugesti loh.  

18. ucapin ke diri kamu, "gue bisa bangkit dan bisa lebih baik!" <-- nah sugestinya cakep nih  

19. Terus berdoa kepada Allah agar hati kita selalu dijaga niatnya, dan jangan terpeleset lagi.  

20. Libatkan Allah dalm bangkitnya diri kamu untuk jadi lebih baik, jangan sombong tidak melibatkan-Nya.  

21. pada akhirnya, jalani semua trik tadi secara rutin dan jangan menyerah, insya Allah kamu berhasil move on.  

22. minimal sebulan lakuin trik tadi, yang berhasil move on, mention saya ya :)  

 23. Move on niatnya karna Allah ya, insya Allah nanti akan diganti dengan yang lebih baik dan halal (setelah akad) tentunya.  

24. Jika trik ini berhasil, sila share sama teman kamu, bebaskan remaja muslim dari G.A.L.A.U :)