Wahai akhi,
Kau ini calon imam, tak malukah kau masih asik bergeliat
dengan maksiat?
Kau adalah laki-laki yang ditakdirkan oleh Allah untuk
menjadi pemimpin, tak pahamkah?
Wahai akhi,
Kau adalah calon tulang punggung keluargamu, tak pantas jika
kau kini masih saja berpangku.
Kau adalah harapan bagi keluargamu kelak, yang akan menjadi
tempat mereka berpijak.
Wahai akhi,
Tak malu kah dirimu bersikap kasar? Padahal kau akan jadi
panutan dan tempat belajar.
Ucapanmu akan menjadi penghilang gusar bagi gelisah keluargamu.
Wahai akhi,
Kelak dirimu akan jadi seorang ayah, tak segankah kau masih
bersikap manja dan durjana?
Kau akan menjadi tempat istri dan buah hatimu meraih cinta
dan ridho-Nya.
Wahai akhi,
Tak sayangkah engkau pada ibumu, ayahmu, dan adikmu?
Mereka membutuhkan keringat dan semangatmu menjaga senyum
mereka.
Wahai akhi,
Manusia terlahir mulia, jagalah dirimu untuk memuliakan
keluargamu.
Jangan kau nistakan hatimu oleh hasrat dunia penuh debu.
Wahai akhi,
Kau telah dewasa, usiamu tidaklah lama, bangkit dan sadarlah
untuk menjadi ikhwan sepenuhnya.
Jangan lagi kau memilih untuk terlena dalam kemilau fana
dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar