Ikhwan : saya menyesal dengan pernikahan kita ini.
Akhwat : *terkejut* kenapa menyesal? *mata berkaca-kaca sedih*
Ikhwan : apakah kamu merasa senang? tidak merasakan penyesalan yang sama juga dengan saya?
Akhwat : tidak sama sekali. aku bahagia bisa menikah denganmu, imam yang akan membimbingku. *air mata perlahan menetes*
Ikhwan : tapi aku betul-betul menyesal dengan pernikahan ini. aku tidak bisa terima.
Akhwat : apa yang membuat dirimu menyesal? dan apa yang membuat berat hati untuk menerima pernikahan kita ini? *menangis*
Ikhwan : boleh aku bicara jujur kepadamu tentang penyesalan diriku dengan pernikahan ini?
Akhwat : jujurlah, agar kita bisa mencari jalan keluar terbaik. *masih nangis*
Ikhwan : Aku mencintai seorang akhwat yang sedari lama aku berdoa kepada Allah agar aku bisa menjadikan dia pendamping hidupku, teman berjuang dalam jalan-Nya.
Akhwat : *Terkejut, air mata semakin deras mengalir* Siapa akhwat itu? Dan mengapa kau dulu melakukan pernikahan ini denganku?
Ikhwan : *tersenyum melihat sikap lucu istrinya* akhwat itu adalah.......dirimu. dan aku menyesal kenapa dulu aku tidak berusaha agar bisa cepat bertemu denganmu? *tertawa*
Akhwat : *blush* *speechless*
(hahahaha terinspirasi dari kisah Fatimah Azzahra dan Ali bin Abi Thalib, sepertinya saya ada bakat membuat drama dan film) :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar