Setiap apa yang terjadi mengandung hikmah bagi setiap orang yang mau melihatnya lebih bijak. Karena bersama kesedihan terdapat kebahagiaan.

Senin, 22 Oktober 2012

3 Tahun Mendatang


(sedikit menuliskan apa yang terbersit dalam hati dan pikiran)


Assalamu’alaykum Wr. Wb.

Kembali aku tulis surat ini teruntuk istriku, ibu dari anak-anakku, menantu bagi ayah dan ibuku, serta pendampingku meraih ridho-Nya kelak yang aku belum tahu dimana dan siapakah dirimu. Semoga kau selalu dalam lindungan-Nya.
Apa kabar dirimu? Semoga baik dan menyenangkan selalu. Kini dalam pikiranku sedang berkelebat satu hal, “3 tahun lagi”, ya 3 tahun lagi adalah keinginan diriku untuk menjemput dirimu, memjemputmu dari orangtuamu untuk mendampingi diriku menjalani hidup. Kau tahu? diriku kini sedang berusaha untuk lebih memantaskan diri untuk bisa menjemput dirimu, agar Allah mau memberikan amanah yang begitu indah yaitu menikahi dan menjadi imam bagimu.
3 tahun, bukanlah waktu yang lama, itu akan terjadi sebentar lagi dimana saat itu di depan penghulu dan walimu, akan ku katakan “Saya terima nikah dan kawinnya ............ binti ...... dengan mas kawin tersebut, tunai.” Dan semua saksi mengatakan “sah” lalu mendoakan ikatan baru kita, ikatan baru bernama cinta. Oleh karena itu bantulah aku dengan berdoa kepada-Nya, agar Dia mau mempertemukan kita, dalam waktu 3 tahun mendatang. Di sini aku akan berusaha untuk menjemputmu, karna 3 tahun lagi, dimanapun kamu berada aku pasti akan menjemputmu. Hanya itu yang ingin aku tuliskan. Bahagiakan selalu orang-orang di sekelilingmu dengan cahaya lembut akhlakmu.
Wassalamu’alaykum Wr. Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar