(sedikit menuliskan apa yang terbersit dalam hati dan pikiran)
Assalamu’alaykum Wr. Wb.
Kembali aku
tulis surat ini teruntuk istriku, ibu dari anak-anakku, menantu bagi ayah dan
ibuku, serta pendampingku meraih ridho-Nya kelak yang aku belum tahu dimana dan
siapakah dirimu. Semoga kau selalu dalam lindungan-Nya.
Apa kabar
dirimu? Semoga baik dan menyenangkan selalu. Kini dalam pikiranku sedang
berkelebat satu hal, “3 tahun lagi”, ya 3 tahun lagi adalah keinginan diriku
untuk menjemput dirimu, memjemputmu dari orangtuamu untuk mendampingi diriku
menjalani hidup. Kau tahu? diriku kini sedang berusaha untuk lebih memantaskan
diri untuk bisa menjemput dirimu, agar Allah mau memberikan amanah yang begitu
indah yaitu menikahi dan menjadi imam bagimu.
3 tahun,
bukanlah waktu yang lama, itu akan terjadi sebentar lagi dimana saat itu di
depan penghulu dan walimu, akan ku katakan “Saya terima nikah dan kawinnya
............ binti ...... dengan mas kawin tersebut, tunai.” Dan semua saksi
mengatakan “sah” lalu mendoakan ikatan baru kita, ikatan baru bernama cinta. Oleh
karena itu bantulah aku dengan berdoa kepada-Nya, agar Dia mau mempertemukan
kita, dalam waktu 3 tahun mendatang. Di sini aku akan berusaha untuk
menjemputmu, karna 3 tahun lagi, dimanapun kamu berada aku pasti akan
menjemputmu. Hanya itu yang ingin aku tuliskan. Bahagiakan selalu orang-orang
di sekelilingmu dengan cahaya lembut akhlakmu.
Wassalamu’alaykum
Wr. Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar