Setiap apa yang terjadi mengandung hikmah bagi setiap orang yang mau melihatnya lebih bijak. Karena bersama kesedihan terdapat kebahagiaan.

Kamis, 04 Juli 2013

ISLAM itu SATU

Bismillahirrohmaanirrohiim.

Kadang saya merasa tergelitik ketika mengetahui ada seseorang yang bertanya “Kamu islam apa?” atau bahkan jika ada yang bertanya langsung kepada saya “Kamu islamnya apa?” terkadang jawaban saya berbeda-beda untuk bercanda. Terkadang saya menjawab “Saya islam yang Rasul bawa dari dulu kok” atau saya jawab “Ya islam aja, tanpa embel-embel”. Cukup lucu memang dengan orang-orang yang bertanya seperti itu. Benarkah islam itu hanya satu? Lalu kenapa ada seperti Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama, Jama’ah Tabligh, Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir, dan sebagainya?


Izinkah saya menjelaskan dengan segala kerendahan hati dan juga memohon maaf jika ada salah kata, karena dangkalnya pemahaman saya terkait hal ini. Ya, islam memang satu. Sedangkan Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama, Jama’ah Tabligh, Ikhwanul Muslimin, Hizbut Tahrir, dan sebagainya adalah yang disebut dengan ‘Harokah’ atau yang memiliki arti ‘pergerakan’. Sama seperti artinya yaitu ‘bergerak’ maka bisa dibilang harokah adalah jalan syiar agama islam untuk menyebarkan ajarannya dan juga kebenaran yang Allah Sang Pencipta ajarkan. Apakah dengan harokah membuat islam menjadi terpecah-belah dan berkotak-kotak sehingga tidak menjadi satu?

Jawabannya bisa ‘iya’ dan juga ‘tidak’ tergantung pada setiap individu masing-masing. Bagi saya sendiri, perbedaan harokah bukanlah suatu perpecahan. Yang membuat perpecahan adalah individu-individu yang justru saling menghujat dan menjatuhkan antar harokah. Itulah yang kemudian membuat orang-orang berpikir bahwa islam berkotak-kotak, padahal itu terjadi karena orang-orang yang berpikiran sempit dan juga yang disebut “shahabiyyah” atau mengagungkan satu kelompok dan merendahkan kelompok lain.

Islam itu satu, harokah itu banyak.

Kita semua tentunya tidak akan menolak sebuah fakta bahwa manusia memiliki satu tubuh dengan banyak anggota badan. Setiap anggota badan memiliki tugas, mekanisme masing-masing. Dan tubuh manusia hidup karena di dalamnya terdapat ruh. Seperti itu pula gambaran islam dengan harokah-harokah yang ada. Islam adalah secara keseluruhan yang disebut dengan tubuh, sementara harokah-harokah adalah bagian-bagian dari anggota tubuh tersebut. Dan ruh dari ‘tubuh’ islam tanpa terkecuali juga setiap ‘anggota tubuh’ itu adalah hukum-hukum islam, yaitu Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah. ‘Akal’ dari ‘tubuh’ itu adalah manhaj salafus shalih. Ya, semua harokah yang memiliki ‘ruh’ dan juga ‘akal’ yang sama adalah ibarat satu tubuh, yang seharusnya apabila satu tubuh itu sakit, maka tubuh yang lain akan bereaksi, dengan mengobati agar mereda sakit pada bagian itu. Begitulah, ukhuwwah islamiyyah global seharusnya.

“Perumpamaan orang-orang mukmin dalam berkasih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota badan merintih kesakitan maka sekujur badan akan merasakan panas dan demam”. (HR. Muslim)

Bayangkan jika setiap harokah atau anggota tubuh kita ini justru tidak bersinergi dan malah saling menyakiti, tangan melukai kaki, mulut mengoyak tangan, dan kaki membentukan kepala. Hasil akhirnya adalah kehancuran. Ya, islam akan hancur dan Allah akan mengganti dengan umat islam yang lebih baik lagi. Sadarilah kawan-kawan, sudah saatnya kita saling bahu-membahu meski kita berbeda jalan. Meski kita berbeda metode. Sadari, tujuan kita juga satu. Islam rahmatan lil ‘alamin ini Berjaya dan khilafah seperti zaman Rasul kembali tegak di muka bumi Allah ini.

Hanya ada satu pilihan,


“Bahu-membahu, atau hancur oleh para musuh islam yang sudah bersekutu.”

1 komentar:

  1. Na'am, setuju

    *ada yg salah tulis akh, sepertinya yg dimaksud ashabiyah, bukan shahabiyyah

    Barakallaahu fiik

    BalasHapus