Setiap apa yang terjadi mengandung hikmah bagi setiap orang yang mau melihatnya lebih bijak. Karena bersama kesedihan terdapat kebahagiaan.

Minggu, 02 Juni 2013

Bukankah Kau Hanya Ingin Dia Bahagia?

Bismillahirrohmaanirrohiim.

Berkenalan dengan dirinya mungkin adalah hal terindah bagimu. Menemukan sosok yang selama ini engkau cari untuk melengkapi setengah hidup dan juga agamamu. Satu sosok yang terlihat begitu indah dan sempurna di mata serta hatimu. Dirimu pun berusaha agar rasa itu tidak terlalu bersemi karena belum waktunya cinta itu bersemi. Kau jaga hati dan dirimu agar rasa itu biar tersimpan hingga waktu yang dinanti.

Terbayang indah mengarungi bahtera hidup bersama dirinya yang kau damba untuk menjadi bidadari dunia. Pendamping dan juga penyemangat di dalam jalan dakwah yang dirimu tempuh. Lembut halus akhlak yang membuatmu terpesona dan meluluhkan sikap keras dan acuhmu yang biasa kau jaga. Namun rasa belum juga halal dan tiba untuk kau reguk manisnya. Tahanlah. Dan pantaskanlah dirimu untuknya dalam waktu dan jarak yang menjaga. Bukankah kau hanya ingin dia bahagia?

Namun jika di tengah perjalanan dirinya dipinang oleh ksatria yang lebih gagah berjaya dibanding dirimu. Jika kau ingin menangis, menangislah, jika ingin bersedih, bersedih saja. Tetapi ingatlah kembali, karena cinta, karena kau ingin dia bahagia, maka ikhlaskanlah, biarkan dia bahagia menjalani hidup barunya kendati dia tidak menjadi permaisuri dalam istana jiwamu. Doakan demi bahagia, semua itu karna kau cinta dan hanya ingin dia bahagia. Bukankah kau hanya ingin dia bahagia?

Bukan karena kau takut, bukan karena kau tidak mau, namun jelas karena kau belum juga mampu untuk menjadikannya ibu dari anak-anakmu kelak. Giatkan lagi memantaskan dirimu. Ikhlaskan dia jika memang dia nanti harus pergi darimu. Dengan ikhlasmu, kau akan mendapat kebahagiaan baru yang lebih terbaik untukmu. Yakin dan percaya. Ikhlaskan.


Bukankah kau hanya ingin dia bahagia?

2 komentar: