Setiap apa yang terjadi mengandung hikmah bagi setiap orang yang mau melihatnya lebih bijak. Karena bersama kesedihan terdapat kebahagiaan.

Kamis, 29 November 2012

Jangan Terjebak Dengan Pangeran Impian

Diantara realita yang dijumpai pada sebagian wanita yang terlambat menikah terutama dikota metropolitan, dikarenakan sebagian mereka terbuai oleh idealisme mimpi,

Padahal tidak sedikit dari mereka yang umurnya mendekati atau mencapai kepala tiga. Sebagian mereka ada yang berkata, mengomentari temannya yang jauh umurnya dibawahnya ketika ia hendak menikah dengan berkata : “ apa tidak ada pilihan yang lain?” mengometari pilihan calon suami temannya. Padahal calonnya secara fisik termasuk orang yang Allah karuniakan fisik yang baik dan tidak sedikit yang bilang ganteng. Kalau dari sisi tanggung jawab, maka dia orang yang berusaha berpegang teguh pada agamanya dan orang yang bertanggung jawab. Adapun wanita tersebut tetap dalam mimpinya menanti pangeran dengan segala kreteria kesempuranaan daripada mempunyai suami dalam kenyataan walaupun umurnya telah mencapai 32 tahun. Dan ada diantara mereka yang tidak menerima tawaran untuk proses sama seorang ikhwan sambil berkata : “ kreteria suamiku nanti yang tingginya diatas 170 cm” padahal dia sendiri tingginya jauh dibawah kriterianya disamping umurnya telah mencapai kepala tiga. atau sebuah kisah yang diceritakan oleh orangnya sendiri. “ Walaupun usiaku mendekati 40 tahun tetapi saya tetap menginginkan agar suami kelak adalah seorang yang memilki kemuliaan, kemampuan materinya diatas pertengahan dan dia memiliki gelar yang tinggi. Tetapi sebenarnya saya setelah umur ini ketika saudara-saudara perempuanku mengunjungiku bersama para suami dan anak-anak mereka, saya merasakan kesedihan yang sangat dahsyat dan saya ingin seperti mereka, saya bisa mengunjungi kelurgaku dan bisa berpergian bersama suami dan anak-anakku.” 
Atau kisah seorang wanita yang tetap memimpikan seorang pangeran daripada mempunyai seorang suami dalam kenyataan. “ Karena saya adalah wanita yang beruntung maka pemberian Allah kepadaku tidaklah berhenti sebatas ini, tetapi Dia (Allah) menumbuhkan saya ditengah-tengah keluarga kaya dan bangsawan, dan Dia menambahiku dengan akal yang cerdas, akal yang menjadikanku mampu menyelesaikan studiku dikuliah kedokteran dengan cepat. Dan selama seperti ini keadaanku maka saya berhak untuk memilih suami yang pantas, orang yang memiliki keutamaan yang dia sukses dengan semua ini, kesatria, tinggi dibandingkan orang-orang lain yang ingin menikah, semakin hari semakin tinggi yang akan memuaskan duniaku. Dan telah membuatku takut ketika ibuku sering mengulang perkataannya yang merupakan pribahasa : “ Barangsiapa yang banyak pelamarnya maka dia akan gagal.” Tetapi saya tidak mau mengalah dan saya tidak perduli dengan bergugurannya hari-hari disekitarku, serta usiaku yang telah melewati batas yang diperbolehkan. Maka mudah-mudahan saya akan mendapatkan kesatria yang lain yaitu pangeran impianku yang wajahnya bermain-main didalam angan-anganku dan yang dia berhak mendaptakan diriku.” Inilah diantara wanita-wanita yang tertipu dengan idealisme mimpi. Bukan berarti seseorang tidak boleh memilih atau mempunyai kriteria tertentu untuk pendamping hidupnya, selama tidak menyelisihi syar’i dan tidak berlebihan dan dengan melihat realita. Misalnya seseorang yang hidupnya sederhana, fisiknya dan tingginya pas-pasan ingin mendapatkan seorang jutawan yang ganteng bertubuh tinggi, walaupun banyak orang yang shaleh datang meminangnya lalu dia menolaknya…??. Mungkin ada pertanyaan yang menggelitik hati kita, sendainya dia menemukan pria impiannya apakah pria itu mau dengannya??. Bagaimana ketika seandainya ia menemukan pangeran impiannya sedangkan umurnya telah menacapai kepala tiga, sedangkan pangeran yang bertubuh tinggi, kaya dan genteng itu mencari seorang pendamping yang berumur 20 tahun ???. Disamping seharusnya yang menjadi patokan seseorang memilih pendamping hidupnya adalah seorang yang shaleh setelah itu boleh bagi dia memiliki kriteria tertentu asal tidak berlebihan dan melihat reliata. Rasulullah shalallahu ‘alahi wasallam bersabda : “ Jika datang kepada kalian seorang yang kalian ridhaiagama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia (dengan anak kalian). Jika tidak, maka akan terjadi fitnah dibumi dan kerusakkan yang besar “ (HR. At Tirmidzi, Al Baihaqi dan ini lafadznya, dihasankan oleh syaikh Al Al Bani) Hasan Al Basri pernah ditanya “ Pria manakah yang engkau suruh untuk aku menikahkannya dengan putriku ? ” Hasan Al Basri Rahimahullah menjawab : “ Nikahkanlah ia dengan pria yang beriman karena bila ia mencintainya maka ia akan memuliakannya. Dan bila ia tidak mencintainnya maka dia tidak akan mendzaliminya “. Tidak mengapa seorang mempunyai kreteria tertentu selama tidak menyelisihi syar’i, akan tetapi ingat patokannya adalah agamanya. Jika baik agamanya lalu ia mempunyai kriteri ingin mencari suami yang ganteng atau pondokkan tidak mengapa. Kalau seandainya sebagian kriterianya yang sangat penting telah terpenuhi, setelah istiqarah dia merasa cenderung dengannya, lalu ada kriteria lain yang tidak terpenuhi pada diri seseorang yang datang mengkhitbahnya kenapa dia harus menolaknya?. Misalnya seorang akhwat mencari ikhwan yang shaleh, ganteng dan pondokkan dan kalau bisa sudah mapan. Lalu ada seorang ikhwan yang mau mengkhitbahnya, seorang yang shaleh, pondokkan akan tetapi wajahnya biasa saja, tidak ganteng dan tidak juga jelek dan ia cenderung kepadanya setelah istikharah walaupun juga belum mapan, lalu kenapa dia tidak menerimanya dan mengalah dengan sebagian dari syarat-syaratnya atau kriterianya…!!! Kalau dia menginginkan seluruh kriteria kesempurnaan dia ada pada calonnya, hal ini sangatlah sulit dan jika seandainya ada, mungkin diapun mencari orang yang sepertinya, apakah saudari termasuk kriterianya, seorang yang sholehah, cantik, hafalan minimal 5 juz, cerdas, dari keturunan yang baik, kaya, minimal tinggi 160 cm dan kriteria kesempurnaan lainnya…?? Lalu kenapa harus tetap menanti pangeran dalam impian daripada suami dalam kenyataan. Wahai saudariku…, tidak inginkah kalian segera menikah dengan laki-laki shaleh pilihan kalian, hidup menjadi tenang yang dengan itu kalian menyalurkan kebutuhan biologis dengan cara yang halal dan aman sehingga terhindar dari maksiat dan mempunyai keturunan yang shaleh, buah hati kalian sebagaimana saudari-saudari kalian yang telah menikah.

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”.(Qs. Ar-Ruum : 21). Rasullullah Shallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda : ” Wahai para pemuda barangsiapa diantara kalian yang mampu menikah maka menikahlah dikarenakan dengan menikah dapat lebih menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan dan barangsiapa tidak mampu menikah maka baginya untuk berpuasa hal itu sebagai tameng baginya “ ( HR. Bukhari dari Ibnu Mas’ud Radiyallahu ‘Anhu ) Tentu beda antara mempunyai seorang suami dalam kenyataan dari mempunyai pangeran dalam impian. Yang satu keberuntungan dan kebahagian dan yang satu ketertipuan dan kesengsaraan.

Oleh : Al-Ustadz Abu Ibrahim Abdullah

Drama

Ikhwan : saya menyesal dengan pernikahan kita ini.

Akhwat : *terkejut* kenapa menyesal? *mata berkaca-kaca sedih*

Ikhwan : apakah kamu merasa senang? tidak merasakan penyesalan yang sama juga dengan saya?

Akhwat : tidak sama sekali. aku bahagia bisa menikah denganmu, imam yang akan membimbingku. *air mata perlahan menetes*

Ikhwan : tapi aku betul-betul menyesal dengan pernikahan ini. aku tidak bisa terima.

Akhwat : apa yang membuat dirimu menyesal? dan apa yang membuat berat hati untuk menerima pernikahan kita ini? *menangis*

Ikhwan : boleh aku bicara jujur kepadamu tentang penyesalan diriku dengan pernikahan ini?

Akhwat : jujurlah, agar kita bisa mencari jalan keluar terbaik. *masih nangis*

Ikhwan : Aku mencintai seorang akhwat yang sedari lama aku berdoa kepada Allah agar aku bisa menjadikan dia pendamping hidupku, teman berjuang dalam jalan-Nya.

Akhwat : *Terkejut, air mata semakin deras mengalir* Siapa akhwat itu? Dan mengapa kau dulu melakukan pernikahan ini denganku?

Ikhwan : *tersenyum melihat sikap lucu istrinya* akhwat itu adalah.......dirimu. dan aku menyesal kenapa dulu aku tidak berusaha agar bisa cepat bertemu denganmu? *tertawa*

Akhwat : *blush* *speechless*


(hahahaha terinspirasi dari kisah Fatimah Azzahra dan Ali bin Abi Thalib, sepertinya saya ada bakat membuat drama dan film) :D

Rabu, 28 November 2012

Jangan Diamkan Masalah

Hari ini ketika saya berangkat kuliah seperti biasa pada pagi hari, rute yang saya lalui macet yang sangat parah dan tidak seperti biasanya dengan pergerakan kendaraan yang merayap. Kemacetan hampir terjadi sepanjang 3-4 kilo meter. Tentu saja hal ini menyebabkan orang-orang terlambat menuju tempat tujuannya dan mengganggu aktivitasnya.

Ternyata ada satu masalah terjadi yang menjadi sebab kemacetan parah ini terjadi, sebuah truk kontainer terguling di pinggir jalan dan cukup memakan ruas jalan. Namun setelah melewati tempat kejadian, lalu lintas sangat lengang dan kosong.

Dari kejadian ini saya belajar satu hal, ketika dalam hidup terjadi suatu masalah maka sebaiknya masalah itu harus segera kita atasi. Masalah yang dibiarkan atau bahkan didiamkan terus-menerus akan membuat masalah itu semakin besar. Selain itu, lama-kelamaan masalah itu akan mengganggu kehidupan orang lain. Oleh karenanya, ketika ada masalah, jangan didiamkan, mungkin  kita perlu mengambil waktu untuk memikirkan solusinya, tapi jangan terlalu lama. Apalagi jika sampai berlari dari masalah. Kita bisa saja lari dari satu masalah, namun justru akan membawa masalah baru lagi. Dan juga kita tidak akan bisa lari dari akibatnya itu.

Karena Aku Mencintaimu

Wahai Ukhty…
Karena aku mencintaimu, maka aku ingin menjagamu
Karena aku mencintaimu, aku tak ingin terlalu dekat denganmu
Karena aku mencintaimu, aku tak ingin menyakitimu
Karena cintaku padamu....

Tak akan kubiarkan cermin hatimu menjadi buram
Tak akan kubiarkan telaga jiwamu menjadi keruh
Tak akan kubiarkan perisai qolbumu menjadi retak, bahkan pecah
Karena cinta ini.....

Ku tak ingin mengusik ketentraman batinmu,
Ku tak ingin mempesonamu,
Ku tak ingin membuatmu simpati dan kagum,
Atau pun menaruh harap padaku.

Maka biarlah…
Aku bersikap tegas padamu,
Biarlah aku seolah acuh tak memperhatikanmu,
Biarkan aku bersikap dingin,
Tidak mengapa kau tidak menyukai aku,
Bahkan membenciku sekali pun, tidak masalah bagiku….

Semua itu karena aku mencintaimu,
Demi keselamatanmu,
Demi kemuliaanmu.


Khususson bagi para ikhwan (terutama diri ane pribadi niech), jangan jualan gombal, jangan obral janji. Itu semua hanya bikin sakit ati. Gak usah deh sok perhatian, terlebih lagi bilang suka atau cinta.

Bisa fatal tuh akibatnya! Mau jadi orang dzolim??

Tegaskan semenjak sekarang, hal seperti itu tabu kalau belum nikah. Kalau dah nikah sih … puas-puasin aja bilang cinta seratus kali sehari ama istrinya. Mau sampe jungkir balik juga gak pa-pa deh, terserah! ^_^

Bagi para akhwat, hati-hati binti waspada Ukh … jangan mudah digombali.

Jangan percaya dengan kata-kata suka, cinta atau janji-janji. Jangan mudah menambatkan hati, jangan mudah berharap.

Stay cool, calm, confident. Be a JOSH (JOmblo Sampai Halal)

Perisai izzahmu harus tetap kokoh. Kalian tidak suka terombang-ambing kan? Kalian lebih suka pada kepastian kan? Makanya jangan sampai semua itu terjadi sebelum ada hal yang konkrit, sebelum ada kepastian. Hal konkrit itu adalah, si ikhwan mengkhitbah kalian dengan datang ke orang tua kalian.

Itu … baru deh, oke. Waspadalah …waspadalah … (Bang Napi mode ON,... ^___^!)


copas from : http://www.blog.jomblosampaihalal.com

Senin, 26 November 2012

Mahabbah part 1 (Makna dan Tanda-Tanda Cinta)

bismillah, saya mulai sharing tentang #Mahabbah part 1 (karna akan panjang dan bahas mendalam) biar jangan lagi salah persepsi :)

cinta? bagaimana rasanya? kata yang lagi jatuh cinta tuh indah, penuh pesona, semangat, senyum mulu, dll. #mahabbah

kok tau? setiap orang pasti pernah yang namanya jatuh cinta kan? hehehe :D #mahabbah

tapi sayangnya ketika membahas "cinta" langsung deh tertuju pada lawan jenis, padahal cinta itu luas loh. #mahabbah

cinta pada orang tua, adik, sahabat, harta, hobi, dll, jadi cinta bukan kepada lawan jenis saja. #mahabbah

apa sih makna cinta itu? banyak yang menafsirkan cinta ya, bahkan Patkai juga punya tafsir sendiri tentang cinta hehe. #mahabbah

1/4 "cinta: perasaan yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh kasih sayang, gairah, dan kelembutan..... #mahabbah

2/4 "cinta adalah fitrah manusia yang murni yang tidak dapat terpisahkan dengan kehidupannya." #mahabbah

3/4 "jika seseorang ingin ikut menikmatinya dengan cara yang terhormat, mulia, suci dan penuh taqwa," #mahabbah

4/4 "tentu ia akan pergunakan cinta itu untuk mencapai keinginannya yang suci dan mulia" -Abdullah nashih Ulwan- #mahabbah

ternyata cinta itu fitrah dan berpengaruh sekali dalam kehidupan seseorang, oleh karna itu harus berhati-hati mengartikannya. #mahabbah

"duuuh, kok gue ngerasa ini ya? apa ini cinta?" nah yuk coba kita lihat tanda-tanda sedang jatuh cinta. #mahabbah

"Bergetar bila disebut nama si dia". orang yang sedang jatuh cinta bila mendengar nama yang dicinta disebut hatinya akan berdebar. #mahabbah

orang yang beriman akan bergetar hatinya ketika disebut nama Allah (Q.S Al-Anfal:2), karna orang beriman pastilah mencintai Allah. #mahabbah

"Banyak menyebut namanya" orang yang jatuh cinta biasanya suka banget menyebut-nyebut nama dan cerita yang dicinta. #mahabbah

lalu apalagi? "Haus informasi tentang dia", betul? selalu ingin tau tentang yang dicinta lebih mendalam, ya kan? :) #mahabbah

"mencari perhatian di dia" alias caper hehe, akan berusaha tampil sebaik mungkin di depan yang dicintainya. #mahabbah

"selalu ingat dengan yang dicintai" setiap saat, dimanapun akan ingat dengan yang dicintainya. #mahabbah

nah tanda-tanda tadi juga terjadi pada orang beriman, namun yang menjadi objek cinta mereka adalah Allah. #mahabbah

dzikrullah adalah tanda seseorang yang mencintai Allah, dia sering menyebut nama-Nya, dan menceritakan nikmat-Nya. #mahabbah

selalu mencari perhatian-Nya, dengan berusaha melakukan amal perbuatan denagn mengharapkan ridho-Nya. #mahabbah

dan dimanapun akan ingat Dia, dengan begitu hatinya menjadi tenang dan juga tidak sembarang bertindak. #mahabbah

yap, itu dulu bahasan #mahabbah kita, berikutnya kita akan bahas "pengaruh dan prioritas cinta" yang sering salah kaprah

Senin, 12 November 2012

Tidak Harus


Bismillahirrohmaanirrohiim.

Membahas soal cinta dan jodoh itu memang tiada akan habis temanya. Mulai dari bagaimana jodoh yang baik sampai cara menjaga cinta agar halal nantinya. Dan dalam tulisan ini saya ingin mencurahkan sedikit kriteria jodoh yang saya inginkan.

Aku inginkan dia yang tidak harus rupawan, namun bisa membuat diri ini merasa tentram dan nyaman.

Tidak haruslah dia seorang yang kaya, aku inginkan dia yang mau berusaha bersama membangun sebuah keluarga.

Dia juga tidak harus dari keluarga bangsawan atau ningrat, cukuplah dia dan keluarganya mau menerima diriku dan keluargaku dengan hangat.

Dan tidak harus yang sholihah, tapi yang mau berusaha menjadi sholihah dan menjalankan syariat-Nya dengan kaffah sampai akhir hayatnya.

Karna tidak ada manusia yang sempurna. Jika berharap jodoh yang sempurna, maka bersiaplah membujang sampai akhir usia.

Tapi cukuplah dia yang sama-sama mau menyempurnakan setengah dari agama ini bersama hingga akhir masa.

dan doa yang ku pinta,

Semoga segera dipertemukan dimanapun dia berada, dan berusaha meraih surga-Nya bersama-sama.

Seperti Ali dan Fatimah


Bismillahirrohmaanirrohiim.

Pukul 21.35 WIB. Hujan deras membuat saya menunda pulang dari kamar rawat ibu di rumah sakit. Dan entah kenapa tiba-tiba hati dan tangan ini ingin sekali bergerak untuk membuat tulisan ini. Mungkin inilah kata hati yang menggerakan jasmani.
Ali bin Abi Thalib dan Fatimah Azzahra. Kisah cinta paling romantis di dunia ini. Bahkan mengalahkan pesona kisah cinta Romeo dengan Juliet. Cinta yang terpendam begitu lama dan akhirnya menikah sebagai muaranya. Harapan ini juga yang saya doakan di setiap akhir sujud dan di sepertiga malam. Semoga bisa bertemu dengan seseorang di sana yang menyimpan dan menjaga cintanya untuk halalnya nanti.

                “wahai pemilik tulang rusukku, aku di sini memendam rindu untuk segera bertemu denganmu. Sampai saatnya nanti bertemu, kita sama-sama berusaha memperbaiki diri. Aku pun akan berusaha untuk segera menjemput dirimu. Begitupula dengan dirimu, berusahalah untuk sabar sampai diriku menjemput dirimu. Jagalah selalu izzah dan iffahmu. Dan doakan pula agar aku bisa segera menjemputmu. Dimanapun dirimu, aku akan datang untuk membawamu ke dalam keluarga baru. Allah, aku, kamu dan anak-anak kita nanti.” :’)